Mengenal Fast Fashion: Ancaman Tersembunyi di Balik Dunia Mode
Pernahkah kamu mendengar istilah fast fashion? Mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun dampaknya sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari—terutama terkait dengan masalah lingkungan. Fast fashion dikenal sebagai salah satu penyumbang limbah terbesar di dunia industri mode, menyumbang polusi air, tanah, hingga emisi karbon penyebab perubahan iklim.
Apa Itu Fast Fashion?
Fast fashion mengacu pada sistem produksi pakaian dalam skala besar yang sangat cepat mengikuti tren yang berubah-ubah. Industri ini menargetkan konsumen dengan produk fashion terbaru yang diproduksi massal dalam waktu singkat dan dijual dengan harga sangat terjangkau. Namun, pakaian dari industri ini umumnya dibuat dari material berkualitas rendah, sehingga cepat rusak dan tidak tahan lama.
Sebagai contoh, perusahaan fast fashion bisa saja merilis koleksi pakaian musim panas, lalu hanya dalam beberapa minggu menggantinya dengan koleksi musim gugur. Bahkan, ada brand yang meluncurkan lebih dari 40 koleksi dalam setahun.
Masalahnya, demi efisiensi biaya, banyak slot server jepang pabrik fast fashion berdiri di negara berkembang seperti Bangladesh, India, hingga Indonesia. Buruh—terutama perempuan muda dengan latar belakang pendidikan rendah atau imigran—dipaksa bekerja 14 jam sehari, digaji minim, tanpa jaminan kesehatan, dan dalam kondisi kerja yang tidak aman.
Sejarah Singkat Fast Fashion
Sebelum revolusi industri, pakaian dibuat dengan proses jahit tangan dan pengerjaan yang sangat detail. Karena itulah, hanya kalangan tertentu yang mampu membeli pakaian. Namun, sejak tahun 1980-an, mesin jahit mulai digunakan secara massal dalam industri mode, memicu kemunculan fast fashion. Produksi pun menjadi lebih cepat, biaya lebih murah, namun kualitas menurun drastis.
Jika sebelumnya satu pakaian berkualitas bisa bertahan hingga tiga tahun, kini pakaian seharga ratusan ribu dari brand fast fashion hanya bertahan dalam hitungan bulan.
Baca Juga: Laundry Jepang Tawarkan Perawatan Fashion Presisi dan Teknologi Tinggi di 2025